Tutorial Cara Konfigurasi Static NAT di Cisco Packet Tracer

Diposting pada
Rating Kami

Tutorial Cara Konfigurasi Static NAT di Cisco Packet Tracer

Tutorial Cara Konfigurasi Static NAT di Cisco Packet Tracer

Demikian Saya akan membahas artikel ini karena dulu saya jurusan TKJ dan kebetulan pernah diberi tugas untuk Konfigurasi Static NAT di Cisco Packet Tracer. Baik tanpa lama-lama langsung simak tutorialnya sampai selesai.


Tutorial Cara Konfigurasi Static NAT di Cisco Packet Tracer 

konfigurasi nat cisco packet tracer


Pertama-tama, kita harus membuat topologi terlebih dahulu, dan kali ini saya meng-konfigurasi dengan menggunakan topologi yang berbeda dan bisa dilihat di atas IP PC, Server dan setiap interface yang terhubung dengan router (switch tidak menggunakan IP jadi tidak perlu di konfig). Intinya dari setiap konfigurasi yang akan kita jalankan semua sesuai dengan topologi di atas.

Men-Setting IP


1. Setelah membuat topologinya, kita akan lanjut dengan mengatur IP Address secara static (manual) baik itu PC, Server, maupun interface setiap router.

• Konfigurasi IP Address PC0, jika kita telah menentukan IP berapa yang akan kita gunakan untuk interface router0 yang terhubung oleh switch dan dimana switch ini terhubung langsung oleh PC0 (contoh topologi di atas IP router0 11.11.11.1), maka kita tetapkan IP Address PC0 11.11.11.2, karena kita gunakan /24 maka kita masukkan subnetmask nya 255.255.255.0 dan isikan gatewaynya dengan ip interface router yang terhubung oleh switch dimana switch ini terhubung langsung oleh PC0 ini.


IP address PC0 = 11.11.11.2, gateway=11.11.11.1

• Konfigurasi IP Address PC1, Setelah itu beri IP Address PC1 11.11.11.3 dan beri subnetmasknya PC1 255.255.255.0. Gatewaynya diisi IP router0 11.11.11.1


IP address PC1 = 11.11.11.3, gateway=11.11.11.1

• Konfigurasi IP Address Server, jika kita telah menentukan ip berapa yang akan kita gunakan untuk interface router1 yang terhubung langsung oleh server (contoh topologi IP router1 di atas 13.13.13.1), maka kita tetapkan IP Address servernya 13.13.13.2, karena kita gunakan /24 maka kita masukkan subnetmasknya 255.255.255.0 dan isikan gatewaynya dengan ip interface router1 yang terhubung langsung oleh server.


IP server0 = 13.13.13.2, gateway=13.13.13.1

• Pertama kita akan kofigurasi IP address di interface setiap router yang terhubung pada router0. pertama kita akan masuk kedalam interface yang ingin kita konfigurasi IP nya, setelah masuk kita ketikkan ip addressnya seperti gambar di bawah ini (ip add (ip addressnya) (subnetmasknya)), lalu kita ketikkan perintah no shut supaya interface yang kita atur aktif (dilihat dari topologi diatas dapat kita simpulkan bahwa kita akan mengkonfigurasi 2 interface, contoh seperti gambar dibawah ini).



• Kedua kita akan kofigurasi ip address pada router1. pertama kita akan masuk kedalam interface yang ingin kita konfigurasi ip nya, setelah masuk kita ketikkan ip addressnya, aturan pengetikkannya seperti ini (ip add (ip addressnya) (subnetmasknya)) lalu kita ketikkan perintah no shut supaya interface yang kita atur aktif (dilihat dari topologi diatas dapat kita simpulkan bahwa kita akan mengkonfigurasi 2 interface, contoh dibawah ini)



Konfigurasi Routing (secara default)


Selesai mengatur ip addressnya, kita akan lanjut dengan konfigurasi routing, dimana ini bertujuan supaya router bisa saling terhubung. dan kita akan konfigurasi routing default yang juga memiliki tujuan untuk menghubungkan router ke semua tujuan. Dengan menuliskan ip route (network kita gunakan default yaitu 0.0.0.0) (netmask juga gunakan default yaitu 0.0.0.0) (gateway)



Konfigurasi Static NAT (untuk PC0)


1. Selanjutnya adalah pengaturan static NAT dimana ini adalah pengaturan pokok yang kita bahas
Keterangan :
• IP NAT berfungsi untuk konfigurasi NAT
• Inside berfungsi Untuk menerjemahkan IP yang berada pada Inside Network menjadi IP yang berada pada Outside Network
• Source adalah sumber atau IP address yang akan diterjemahkan
• Static adalah syntax yang digunakan utuk konfigurasi static NAT
• 11.11.11.2 adalah IP yang akan kita diterjemahkan (inside local)
• 12.12.12.3 adalah IP hasil dari penerjemahan (inside global)



2. Selanjutnya kita akan lakukan pengecekan dengan melakukan Ping dimana kita menggunakan IP yang sudah kita terjemahkan (hasil penerjemahan). Maka hasilnya reply yang menandakan kita telah berhasil, jika dibawah ini terdapat tanda request timed out itu karena kita baru pertama kali melakukan Ping, jadi tidak ada masalah.



3. Pengecekan selanjutnya adalah kita melakukan PING dengan menggunakan ip yang kita terjemahkan (sebelum kita terjemahkan) dan hasilnya adalah seperti gambar dibawah ini. tidak bisa? iya, memang tidak bisa, karena server tidak mengenali ip local.



4. Setelah melakukan pengecekkan selanjutnya kita akan melakukan verifikasi dengan mengetikkan perintah sh ip nat statistics


konfigurasi nat cisco packet tracer

5. Verifikasi selanjutnya adalah dengan mengetikkan perintah sh ip translations


Keterangan :
•    Inside local merupakan address yang belum kita terjemahkan dan letaknya di inside network
•    Inside global adalah address hasil penerjemahan dari Inside local (address yang digunakan untuk terhubung dengan internet)
•    Outside local adalah address sebuah device yang berada dalam Outside Network
•    Outside global adalah address hasil penerjemahan dari Outside local (address yang digunakan untuk terhubung dengan internet)

konfigurasi nat cisco packet tracer

Konfigurasi Static NAT (untuk PC1)


1. Ini merupakan konfigurasi lanjutan dari sebelumnya yak jadi disini IPnya sudah teratur dan Routingnya pun sudah diatur (menggunakan routing default). dan disini kita akan langsung mengkonfigurasi static NAT untuk PC1 ini, tuliskan perintahnya seperti gambar dibawah ini.
Keterangan :
•    ip nat  berfungsi untuk konfigurasi NAT
•    inside berfungsi Untuk menerjemahkan IP yang berada pada Inside Network menjadi IP yang berada pada Outside Network
•    source adalah sumber atau IP address yang akan diterjemahkan
•    static adalah syntax yang digunakan utuk konfigurasi static NAT
•    11.11.11.3 adalah IP yang akan kita diterjemahkan
•    12.12.12.4 adalah IP hasil dari penerjemahan
NB : disini kita tidak akan mengatur ulang ip nat inside atau outsidenya karena sudah diatur sebelumnya

2. Selanjutnya kita akan melakukan pengecekan pertama kali dengan melakukan PING dari server ke ip yang sudah kita terjemahkan (hasil penerjemahan).  maka hasilnya reply yang menandakan kita telah berhasil, jika dibawah ini terdapat tanda request timed out itu karena kita baru pertama kali melakukan PING jadi tidak ada masalah.


konfigurasi nat cisco packet tracer

3. Pengecekan kedua, sama seperti sebelumnya yaitu menegPING dari server ke ip yang kita terjemahkan (sebelum kita terjemahkan) dan hasilnya adalah seperti gambar dibawah ini.


konfigurasi nat cisco packet tracer

4. Setelah melakukan pengecekkan selanjutnya kita akan melakukan verifikasi dengan mengetikkan perintah sh ip nat statistics



5. Verifikasi selanjutnya adalah dengan mengetikkan perintah sh ip translations


Keterangan :
•    Inside local adalah address sebuah device yang berada dalam Inside Network
•    Inside global adalah address hasil penerjemahan dari Inside local (address yang digunakan untuk terhubung dengan internet)
•    Outside local adalah address sebuah device yang berada dalam Outside Network
•    Outside global adalah address hasil penerjemahan dari Outside local (address yang digunakan untuk terhubung dengan internet)


konfigurasi nat cisco packet tracer

Demikian ulasan dari boredtekno.com Mengenai konfigurasi nat cisco packet tracer, Semoga Bermanfaat..


Refrensi Pendidikan : KLIKDISINI


Pos-pos Terbaru

Saya adalah admin dari BoredTekno.com akan memberikan ulasan tentang informasi Teknologi terbaru. So jangan lewatkan udate-update artikel terbaru di BoredTekno